Jumat, 17 Mei 2013

Indahnya Menolong Sesama.


Seorang wartawan mewawancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.

"Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada
tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap
tahunnya?" tanya sang wartawan.

"Tak tahukah anda?," jawab petani itu. "Bahwa angin menerbangkan serbuk
sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke
ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari
yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas
jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus
menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula."

Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus
menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup
dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula. Nilai dari
hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang disentuhnya.

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui).

Selasa, 14 Mei 2013

Pandai Matematika, Usia 9 Tahun Jadi Ahli IT Microsoft



Washington - Usianya memang baru 9 tahun. Tapi Pranav Kalyan, bocah laki-laki asal India itu, berhasil mendapat label Microsoft Certified Technology Specialist. Pranav saat ini (Tahun 2013) berada di kelas Empat di Willow Elementary School, California, Amerika Serikat (AS).

Pranav kini tercatat menjadi salah satu ahli IT cilik Microsoft, bersama bocah jenius lain yang masih memegang rekor Microsoft Certified Technology Specialist termuda, Shafay Thobani.

Bocah yang menulis program software sejak berusia enam tahun ini, berhasil melewati ujian ASP.NET Framework 3.5 pada 12 Januari silam. Ini adalah ujian yang menjadi syarat berhak atau tidaknya seseorang menerima 'gelar' Microsoft Certified Technology Specialist.

"Sebagai anak-anak, Pranav lebih tertarik akan komputer ketimbang mainan. Dia mampu mengatasi masalah diferensial kalkulus dan integral kalkulus. Efisiensinya dalam matematika membantunya menuliskan program," kata Kalyan Kumar, ayah Pranav.

Ayahnya sendiri tidak bekerja d bidang IT. Kalyan bekerja di Bank of America, Los Angeles dan menetap di sana. Saat ditanya siapa yang menginspirasinya terjun di dunia IT, Pranav menyebutkan dua nama.

Yang pertama adalah Manivannan, seorang engineer SAGE, AS. Dialah yang memperkenalkan dunia komputer pertama kali pada Pranav saat usianya belum genap tiga tahun.

Kedua adalah guru matematikanya, Nadhiya. Bakat Pranav dalam matematika ditemukan oleh Nadhiya. Dia pun selalu menyemangati Pranav agar giat berlatih.

Menjadi Microsoft Certified Technology Specialist bukan hal mudah apalagi bagi anak seusia Pranav. Bocah ini mengikuti ujian selama 18 bulan dan menghabiskan waktu delapan jam sehari berkutat dengan komputer.

Tahun lalu, bocah lain bernama Shafay Thobani mendapatkan gelar yang sama di usia 8 tahun, sehingga menjadi yang termuda di dunia. Selama 13 bulan, bocah asal Pakistan ini bersemangat mengikuti jadwal yang ketat.

Jadwal ini sudah termasuk sekolah dari pagi hingga pukul satu siang, dilanjutkan dengan mengikuti kelas komputer di kantor ayahnya yang merupakan CEO sebuah perusaahan teknologi di Karachi, hingga malam.

Mendapat 'label' ahli teknologi dari Microsoft atau 'Microsoft Certified Technology Specialist' adalah prestasi mengesankan. Microsoft sendiri memang tak membatasi usia penerima sertifikasi bergengsi tersebut.
Sumber: detik.com
Tuh kan, gak keren  kalo kita masih benci dengan Matematika.... Gak keren juga kalo kita hanya seneng main-main yang gak jelas... Jangan sia-siakan usia kita! Ayo Mari belajar! Demi masa depan kita bersama!!!