Selasa, 23 Juli 2013

Lihatlah Semarak Langit Malam di Bulan Ramadhan!



KOMPAS.com - Bulan suci Ramadhan 1434 H adalah salat Satu bahasa Dari kedua Belas Bulan Kalender Hijriah, SISTEM Penanggalan Yang diturunkan langsung bahasa Dari Gerak Bulan. SEMENTARA, Shalat Waktu Dan imsakiyahnya merupakan termanifestasi pergerakan (atau semi) Harian Matahari. Namun, tak HANYA ADA Bulan Dan Matahari di Langit. Begitu sang surya terbenam, mulailah panorama Langit malam saja Artikel Baru sejumlah rasi, Gugus Bintang, bintang, planet, Dan Benda-Benda Langit artifisial (Buatan) Yang mencolok tergelar. * Semua dapat dinikmati malam saja Sepanjang, khususnya selepas Waktu Shalat Isya 'Dan shalat tarawih hingga selepas sahur, Sepanjang cuaca Cerah Tanpa tutupan awan Yang berarti. Kita MULAI Bahasa Dari Bulan, Satu-satunya Satelit Alami permanen Bumi di hampir Sepanjang USIA tata surya kitd. PADA SAAT-SAAT tertentu, Bumi memang Mampu memiliki Satelit Alami Atas Transaksi, yakni asteroid-asteroid Dekat Bumi Yang memintas terlalu Dekat sehingga memaksa gravitasi Bumi menjebaknya untuk mengelilingi Bumi. Namun, Satelit Alami Atas Transaksi ITU HANYA SEMENTARA, KARENA Artikel Baru orbitnya Yang tak stabil Maka beberapa SAAT kemudian besarbesaran Akan book value melejit keluar bahasa Dari kungkungan gravitasi Bumi Dan Bagus terbang book value sebagai Benda Langit pengorbit Matahari. Bulan Bakal mencapai Status purnamanya PADA Selasa, 23 Juli 2013 Pukul 01.15 WIB Dan TERBIT Dalam, waktu tak berbeda Jauh Artikel Baru terbenamnya Matahari. Pasca purnama, waktu terbitnya Bulan lebih Lambat Ketimbang terbenamnya Matahari Dan di aceh berikutnya Bakal TERBIT lebih Lambat Lagi Artikel Baru Selisih waktu rata-rata 52 menit. Maka, penampakan Bulan di Langit kitd pun Berganti Bahasa Dari Yang semula di kala senja menjadi SAAT fajar. Situasi Suami Bakal Terus berlangsung hingga Wajah Bulan tinggal separuh sebagai penanda kuartir ketiganya Yang Bakal terjadi PADA Selasa 30 Juli 2013 Pukul 01:03 WIB.









http://assets.kompas.com/data/photo/2013/07/22/102604623-orion-pleiades340x340.jpgDok. Muh Ma'rufin Sudibyo Panorama Langit Jakarta timur menjelang fajar SAAT Ramadhan 1433 H (2012) Silam, diabadikan Bahasa Dari Kebumen (Jawa Tengah). Gugus Bintang Pleiades Dan Bintang Terang Aldebaran bertempat di rasi Taurus SEMENTARA Betelgeuse di rasi Orion. Situasi serupa terjadi Bakal PADA fajar Ramadhan 1434 H Suami, terkecuali Tanpa kehadiran Jupiter (Bintik Terang di Sisi kiri Bawah Aldebaran).
Rasi Dan Bintang Terang

Sepanjang doa aceh sebelum hingga sesudah Status purnamanya, Langit malam saja Bakal didominasi benderangnya Cahaya Bulan Yang terlihat hanyalah sehingga Bintang-Bintang Dan planet-planet Terang. Penghasilan kena ITU, panorama Indah Langit malam saja tersingkap Artikel Baru rasi-rasi bintangnya. Selepas berbuka puasa, di Langit Jakarta selatan Bakal terlihat rasi Pari (Crux) Yang tegak berdiri sebagai penanda abadi Titik Jakarta selatan sejati. Di sisinya bertengger rasi Centaurus Yang didominasi Bintang alfa Centauri, salat Satu Bintang non-Matahari terdekat Ke Bumi. SEMENTARA di Utara sebagian rasi Beruang Besar (Ursa Mayor) Masih terlihat. Alt Inilah penanda arah Utara sejati Dan kemunculannya di Langit malam saja merupakan Tanda bahwa Musim bercocok Tanam di Nusantara sudah dimulai. Bahasa Dari Jakarta selatan Ke Utara juga Bakal Nampak bentangan menyerupai kabut Tipis, namun sesungguhnya adalah kumpulan Bintang-Bintang Yang demikian banyaknya. Alt Inilah selempang Bima Sakti, galaksi bgian Yang kitd huni sekaligus Satu galaksi terbesarnya di seantero jagat raya.  SEMENTARA, di Atas kitd Bahasa Dari barat Ke Jakarta timur berturut-turut Akan terlihat rasi Virgo, Scorpio, Sagitarius, Libra Dan Ophiucus. Alt Inilah sejumlah rasi Bintang Yang menjadi penanda ekliptika Dan dikenal sebagai rasi-razi zodiak Artikel Baru JUMLAH Bukan Lagi 12 melainkan 13 rasi Ophiucus dimana menjadi zodiak yang ke-13. Perubahan inisial terjadi seiring Gerak presesi Sumbu rotasi Bumi, Yang selain cara membuat berubahnya Bintang polar juga menggeser Titik Musim setengah (vernal equinox) Dan memperpendek periode Tropis Matahari. Beranjak Ke dini aceh di waktu sahur, Nampak rasi Aquarius Dan Taurus. Rasi non-zodiak seperti Waluku (Orion) pun Muncul di Langit Jakarta timur. Waluku mendapatkan namanya Bahasa Dari bentuknya mirip mata Yang Bajak (wluku), menjadikannya salat Satu penanda Langit * Bagi 'masyarakat Agraris Pulau Jawa * Bagi Overdue Musim Tanam, khususnya di Lahan tadah Hujan. Waluku juga menjadi salat Satu penanda * Bagi gari Khatulistiwa 'Langit. Di rasi Waluku terdapat Bintang Betelgeuse, Yang mendapatkan namanya Bahasa Dari Bait al-Jauza '(Arab) atau Rumah bernyanyi Raksasa KARENA bentuk rasi Waluku juga mengesankan Rumah. Bertetangga dengannya terdapat rasi Taurus Yang ditandai Bintang Aldebaran. Namanya berasal Bahasa Dari al-Dabaran (Arab) Yang berarti Pengikut, KARENA Bintang Suami seakan-Akan mengikuti Gugus Bintang Pleiades Yang juga Masih berada di Dalam, Taurus. sekilas Pandang, Pleiades terdiri Bahasa Dari Tujuh Bintang saling berdekatan layaknya Tujuh bersaudara Yang Hidup rukun. Alt Inilah Gugus Bintang Yang dikenal sebagai Kartika (Jawa), ats-Tsuraya (Arab) atau Subaru (jepang). Betelgeuse Dan Aldebaran hanyalah sebagian bahasa Dari Bintang-Bintang Terang penghias Langit malam saja kitd, namun keduanya dikenal sebagai Bintang Raksasa merah Yang ukurannya Jauh lebih Besar Bahasa Dari Matahari kitd. Betelgeuse bahkan demikian besarnya KARENA Kehidupan normalnya hampir berakhir, untuk kemudian Bakal meledak sebagai supernova. Planet, ISS Selain rasi Bintang Dan Bintang terangnya, Langit malam saja Ramadhan juga berhias sejumlah planet. Selepas berbuka puasa, di Atas cakrawala barat terdapat Venus. SEMENTARA hampir tegak di Atas ADA Saturnus Artikel Baru cincinnya Yang legendaris meski sesungguhnya * Semua planet Dalam, gas tata surya (Bahasa Dari Jupiter hingga Neptunus) juga bercincin. Di Langit timur, tepatnya Dalam, rasi Sagitarius, terdapat Pluto. Venus Dan Saturnus CUKUP Terang sehingga Siaran dan hiburan dilihat Tanpa Alat bantu apapun, sebaliknya Pluto Ulasan Sangat redup sehingga butuh Teleskop berukuran menatapnya untuk media. Pasca sahur, panoramanya berubah Artikel Baru Neptunus bertengger di Langit barat SEMENTARA nyaris tegak di Atas kitd ADA Uranus. Dan di Atas cakrawala Jakarta timur bertengger planet Mars, Jupiter Dan Merkurius. BAIK Uranus maupun Neptunus HANYA Bisa dinikmati Artikel Baru Teleskop, SEMENTARA Mars, Jupiter Dan Merkurius CUKUP Terang untuk disaksikan Tanpa Alat bantu apapun. Namun, Posisi Merkurius Yang terlalu Dekat Artikel Baru cakrawala menyulitkan untuk mengamatinya. Ada beberapa fenomena menarik terkait di masa mendatang planet-planet Suami. PADA 21 hingga 23 Juli 2013 SAAT fajar, Jupiter Bakal berjarak Sudut CUKUP Dekat Artikel Baru Mars seiring Peristiwa konjungsi ANTARA keduanya. Dan, kemudian PADA 3 hingga 5 Agustus 2013 fajar giliran Mars, Jupiter, Merkurius Dan Bulan (Bulan Sabit sebagai) Yang berkumpul di Atas cakrawala Jakarta timur. panorama Selain Benda-Benda Langit nihil, Langit malam saja ramadhan juga dilengkapi Artikel Baru Bakal melintasnya sejumlah Benda Langit Buatan manusia. Yang memucat Siaran dan hiburan diamati adalah stasiun antariksa internasional hanya (ISS) Yang berukuran 73 x 109 meter yang Persegi Dan Bobot keseluruhan 450 ton, menjadikannya Benda Langit artifisial terbesarnya Yang Siaran dan hiburan disaksikan Bahasa Dari Muka Bumi Tanpa Alat bantu. Stasiun ISS Bakal terlihat melintas di cakrawala barat Daya Indonesia pasca terbenamnya Matahari ANTARA 31 Juli hingga 3 Agustus 2013, sebagai Titik Cahaya Yang melebihi cemerlangnya Bintang Dan planet Terang TOTAL kecuali Venus. Peristiwa serupa pun Bakal terulang PADA 5 dan 7 Agustus 2013 fajar, HANYA Kali Suami di cakrawala Jakarta timur laut. Seiring kecepatannya Yang Ulasan Sangat Tinggi, terkait masih berlangsung perlintasan stasiun ISS HANYA Bisa Dalam, disaksikan tempo tak lebih bahasa Dari 6 menit.































# Muh. Ma'rufin Sudibyo *

 http://sains.kompas.com/read/2013/07/22/1028538/Lihatlah.Semarak.Langit.Malam.di.Bulan.Ramadhan.

Kamis, 11 Juli 2013

Tersenyumlah

Sang senyum – lengkungan yang menurut Pak Gede Prama bisa meluruskan banyak hal – adalah hal yang luar biasa. Ia seperti oase di tengah gurun pasir.  Ia seperti setetes air jernih dari mata air yang bisa menghilangkan dahaga.  Ia seperti udara bagi yang tercekik.  Ia seperti sumbangan uang bagi fakir miskin yang dirawat di rumah sakit.  Ia seperti mangga muda bagi ibu muda yang sedang ngidam.  Ia seperti pinjaman uang bagi yang sedang membutuhkan.  Ia juga seperti semangkuk mie instan bagi pengungsi yang kelaparan. 

Senyum pada hakikatnya adalah kebutuhan manusia.  Siapa yang senang tersenyum membuat jiwa, perasaan, pikiran dan fisiknya terpenuhi salah satu kebutuhannya.  Bila manusia tidak senang tersenyum, ada luka di jiwa, rasa dan pikirnya.  Sang jiwa yang terluka membuat hidup dipenuhi kegelisahan.  Sang rasa yang terluka membuat hidup tidak tenang.  Sang pikir yang terluka membuat hidup penuh beban.

Senyum tulus ada aturannya?  Ya, ada.  Aturan ini saya dapat dari dua orang guru saya.  Pertama Pak Jamil Azzaini.  Kedua, Pak Amir Tengku Ramly.  Pertama sekali, saya belajar dari Pak Jamil, bahwa senyum itu harus 227.  Artinya senyum baru terlihat tulus dengan menarik bibir ke kanan 2 cm, ke kiri 2 cm, pertahankan minimal selama 7 detik.  Bila kurang dari 7 detik, maka senyum itu akan kehilangan ketulusannya.

Aturan ini lalu disempurnakan oleh Pak Amir.  Menurut Pak Amir, senyum itu harus 127.  Angka satu artinya sang senyum harus lah berasal dan bertujuan untuk menyatukan hati. Hati yang memberi dan menerima senyum.  Dengan begitu, senyum itu berperan sebagai pengikat dan jembatan antara satu diri dengan diri-diri yang lain. Sedang angka 2 dan 7, maknanya sama dengan aturannya Pak Jamil.

Itulah senyum saudara... 
Ia sederhana, tapi dahsyat luar biasa. 
Ia kecil, tapi bermakna raksasa. 
Ia mudah, tapi sangat berharga. 
Karenanya,....
Tersenyum lah saudara
Nikmati keajaiban-keajaiban dalam hidup anda.
dan...
Bagikanlah keajaiban bagi hidup sesama kita.
 #Ramadhan Mubarok

http://www.pengembangandiri.com/articles/36/1/Keajaiban-Senyum/Page1.html